Powered by Blogger.

bidvertiser

KEBUTUHAN CAIRAN DAN ELEKTROLIT

Posted by Ilmu Kebidanan



KEBUTUHAN CAIRAN TUBUH
Pengaturan kebutuhan cairan dan elektrolit dalam tubuh diatur oleh ginjal, kulit, paru-paru dan gastrointestinal
Ginjal
Ginjal merupakan organ yang memiliki peran cukup besar dalam pengaturan kebutuhan cairan dan elektrolit.
Kulit
Kulit merupakan bagian penting dalam pengaturan cairan yang terkait dengan proses pengaturan panas.
Paru-paru
Organ paru-paru berperan dalam pengeluaran cairan dengan menghasilkaninsensible water loss ± 400ml/hari.
Gastrointestinal
Gastrointestinal merupakan organ saluran pencernan yang berperan dalam mengeluarkan cairan melalui proses penyerapan dan pengeluaran air. Dalam keadaan normal, cairan yang hilang dalam system ini sekitar 100-200 ml/hari.
Selain itu, pengaturan keseimbangan cairan dapat melalui mekanisme rasa haus yang dikontrol oleh system endokrin (hormonal), yakni anti diuretic hormone (ADH), system aldosteron, prostaglandin, dan glukokortikoid.
ADH
Hormon ini memiliki peran dalam meningkatkan reabsorpsi air ehingga dapat mengendalikan keseimbangan air dalam tubuh
Aldesteron
Hormon ini diekresi oleh kelenjar adrenal ddi tubulus ginjal dan berfungsi pada absorbsi natrium
Prostaglandin
Prostaglandin merupakan asam lemak yang terdapat pada jaringan yang berfungsi merespons radang, pengendalian tekanan darah, kontraksi uterus, dan pengaturan gerakan gastrointestinal.
Glukokortikoid
Hormon ini berfungsi mengatur peningkatan reabsorpsi natrium dan air yng menyebabkan volume darah meningkat sehingga terjadi retensi natrium.
Kebutuhan Cairan Tubuh bagi Manusia
Kebutuhan cairan merupakan bagian dari kebutuhan dasar manusia secara fisiologis kebutuhan ini memiliki proporsi besar dalam bagia tubuh dengan hampir 90% dari total berat badan.
Cara Perpindahan Cairan
Difusi
Difusi merupakan tercampurnya molekul-molekul dalam cairan, gas atau zat padat secra bebas atau acak
Osmosis
Osmosis adalah proses perpindahan pelarut murni (seperti air) melalui membrane semipermeabel, biasanya terjadi dari larutan dengan konsentrasi yang kurang pekat ke larutan dengan konsentrasi lebih pekat, sehingga larutan yang berkonsentrasi rendah volumenya akan berkurang, sedangkan larutan yang berkonsentrasi lebih tinggi akan bertambah volumenya.
Transpor aktif
Proses perpindahan cairan tubuh dapat menggunakan mekanisme transport aktif. Transport aktif merupakan gerak zat yang akan berdifusi dan berosmosis yang memerlukan aktivitas metabolic dan pengeluaran energi untuk menggerakkan berbagai materi guna menembus membrane sel
Faktor yang Berpengaruh dalam Pengaturan Cairan
Proses pengaturan cairan di pengaruhi oleh dua faktor yakni :
  • Tekanan cairan, proses difusi dan osmosis melibatkan adanya tekanan cairan
  • Membran semipermiabel, merupakan penyaring agar cairan yang bermolekul besar tidak tergabung.
Jenis Cairan
Cairan zat gizi (nutrien)
Pasien yang istirahat di tempat tidur memerlukan kalori 450 kalori setiap hari. Cairan nutrien dapat diberikan melalui intravena dalam bentuk karbohidrat, itrogen dan vitamin untuk metabolisme. Kalori yang terdapat dalam cairan nutrien dapat berkisar antara 200-1500 kalori perliter. Cairan nutrien terdiri atas :
  • Karbohidrat dan air
  • Asam amino
  • Lemak
Blood volume expanders
Blood volume expanders merupakan jenis cairan yang berfungsi meningkatkan volume darah sesudah kehilangan darah atau plasma
Gangguan/ masalah dalam Pemenuhan Kebutuhan Cairan
1. Hipovolume atau dehidrasi
Kekurangan cairan eksternal dapat terjadi karena penurunan asupan cairan dan kelebihan pengeluaran cairan.
Ada tiga macam kekurangan volume cairan eksternal atau dehidrasi, yaitu:
  • Dehidrasi isotonic, terjadi jika kekurangan sejumlah cairan dan elektrolitnya yang seimbang
  • Dehidrasi hipertonik, terjadi jika kehilangan sejumlah air yang lebih banyak daripada elektrolitnya
  • Dehidrasi hipotonik, terjadi jika tubuh lebih banyak kehilangan elektrolitnya daripada air.
Macam dehidrasi (kurang volume cairan) berdasarkan derajatnya :
Dehidrasi berat
1)     Pengeluaran/ kehilangan cairan 4-6 L
2)     Serum natrium 159-166 mEq/L
3)     Hipotensi
4)     Turgor kulit buruk
5)     Oliguria
6)     Nadi dan pernapasan meningkat
7)     Kehilangan cairan mencapai > 10% BB
Dehidrasi sedang
1)     Kehilangan cairan 2-4 l atau antara 5-10% BB
2)     Serum natrium 152-158 mEq/L
3)     Mata cekung
Dehidrasi ringan, dengan terjadinya kehiangan cairan sampai 5% BB atau 1,5-2 L
2. Hipervolume atau overhidrasi
Terdapat dua manifestasi yang ditimbulkan akibat kelebihan cairan yaitu, hipervolume (peningkatan volume darah) dan edema (kelebihan cairan pada interstisial).
KEBUTUHAN ELEKTROLIT
Elektrolit terdapat pada seluruh cairan tubuh. Cairan tubuh mengandung oksigen, nutrient, dan sisa metabolisme (seperti karbondioksida), yang semuanya disebut dengan ion.
Komposisi elektrolit
Komposisi elektrolit dalam plasma sebagai berikut :
Natrium                       : 135- 145 m Eq/L
Kalium                        : 3,5-5,3 m Eq/L
Klorida                        : 100-106 m Eq/L
Bikarbonat arteri       : 22-26 m Eq/L
Bikarbonat vena        : 24-30 m Eq/L
Kalsium                      : 4-5 m Eq/L
Magnesium                : 1,5-2,5 m Eq/L
Fosfat                         : 2,5-4,5 mg/100ml
Pengaturan Elektrolit
Pengaturan keseimbanga natrium
Natrium merupakan kation dalam tubuh yang berfngsi dalam pengaturan osmolaritas dan volume cairan tubuh.
Pengaturan keseimbangan kalium
Kalium merupakan kation utama yang terdapat dalam cairan intrasel dan berfungsi mengatur keseimbangan elektrolit.
Aldosteron juga berfungsi mengatur keseimbangan kadar kalium dalam plasma (cairan ekstrasel). System pengaturannya melalui tiga langkah:
  • Peningkatan konsentrasi kalium dalam cairan ekstrasel yang menyebabkan peningkatan produksi aldosteron
  • Peningkatan jumlah aldosteron akan memengaruhi jumlah kalium yang dikeluarkanmelalui ginjal
  • Peningkatan pengeluaran kalium; konsentrasi kalium dalam cairan ekstrasel menurun
Pengaturan keseimbangan kalsium
Kalsium dalam tubuh berfungsi dalam pembentukan tulang
Pengaturan keseimbangan magnesium
Magnesium merupakan kation dalam tubuh yang terpenting kedua dalam cairan intrasel
Pengaturan keseimbangan klorida
Klorida merupakan anion utama dalam cairan ekstrasel, tetapi klorida dapat ditemukan pada cairan ekstrasel dan intrasel. Fungsi klorida biasanya bersatu dengan natrium yaitu mempertahankan keseimbangan tekanan osmotic dalam darah
Pengaturan keseimbangan bikarbonat
Bikarbonat merupakan elektrolit utama dalam larutan buffer (penyangga) dalam tubuh
  1. Pengaturan keseimbangan fosfat (PO4)
Fosfat bersama-sama dengan kalsium berfungsi dalam pembentukan gigi dan tulang. Fosfat diserap dari saluran pencernaan dan dikeluarkan melalui urine.
Jenis Cairan Elektrolit
Cairan elektrolit adalah cairan saline atau cairan yang memiliki sifat bertegangan tetap. Cairan saline terdir dari cairan isotonic, hipotonik, dan hipertonik.
Konsentrasi isotonic disebut juga normal saline yang banyak dipergunakan.
Gangguan /Masalah Kebutuhan Elektrolit
Hiponatremia, merupakan suatu keadaan kekurangan kadar natrium dalam plasma darah yang ditandai dengan adanya kadar natrium plasma yang kurang dari 135 mEq/L,mual,muntah dan diare.
Hipernatremia, suatu keadaan dimana kadar natrium dalam plasma tinggi, yang ditandai dengan adanya mukosa kering, oliguria/anuria, turgor kulit buruk dan permukaan kulit membengkak, kulit kemerahan, lidah kering, dll
Hipokalemia, merupakan suatu keadaan kekurangan kadar kalium dalam darah. Hipokalemia ini dapat terjadi dengan sangat cepat. Sering terjadi pada pasien yang mengalami diare berkepanjangan.
Hiperkalemia, merupakan suatu keadaan dimana kadar kalium dalam darah tinggi. Keadaan ini sering terjadi pada pasien luka bakar, penyakit ginjal, asidosis metabolik. Hiperkalemia dditandai dengan adanya mual, hiperaktifitas system pencernaan,dll
Hipokalsemia, merupakan kekurangan kadar kalsium dalam plasma darah. Hipokalsemia ditandai dengan adanya kram otot dan karam perut, kejang,bingung, dll
Hiperkalsemia, merupakan suatu keadaan kelebihan kadar kalsium dalam darah. Hal ini terjadi pada pasien yang mengalami pengangkatan kelenjar gondok dan makan vitamin D secara berlebihan.
Hiperkalsemia ditandai dengan adanya nyeri pada tulang, relaksasi otot, batu ginjal, dll, dan kadar kalsium daam plasma lebih dari 4,3 mEq/L
Hipomagnesia, merupakan kekurangan kadar magnesium dalam darah. Hipomagnesia ditandai dengan adanya iritabilitas, tremor, kram pada kaki dan tangan, dll, serta kadar magnesium dalam darah kurang dari 1,3 mEq/L
Hipermagnesia, merupakan kelebihan kadar magnesium dalam darah. Hal ini ditandai dengan adanya koma, gangguan pernapasan, dan kadar magnesium lebih dari 2,5 mEq/L
KESEIMBANGAN ASAM BASA
Aktivitas tubuh memerlukan keseimbangan asam basa, keseimbangan asam basa dapat diukur dengan pH (derajat keasaman). Dalam keadaan normal, nilai pH cairan tubuh 7,35-7,45. keseimbangan dapat dipertahankan melalui proses metabolisme dengan sistem buffer pada seluruh cairan tubuh dan melalui pernapasan dengan sistem regulasi (pengaturan di ginjal). Tiga macam sistem larutan buffer cairan tubuh yaitu larutan bikarbonat, larutan buffer fosfat, dan larutan buffer protein.
Jenis Asam Basa
Cairan basa (alkali) digunakan untuk mengoreksi osidosis. Keadaan osidosis dapat di sebabkan karena henti jantung dan koma diabetikum. Contoh cairan alkali antara lain natrium (sodium laktat) dan natrium bikarbonat. Laktat merupakan garam dari asam lemah yang dapat mengambil ion H+ dari cairan, sehingga mengurami keasaman (asidosis). Ion H+ diperoleh dari asam karbonat (H2CO3), yang mana terurai menjadi HCO3 (bikarbonat) dan H+. selain system pernapasan, ginjal juga berperan untuk mempertahankan keseimbangan asam basa yang sangat kompleks.
Gangguan/Masalah Keseimbangan Asam Basa
Asidosis respiratorik, merupakan suatu keadaan yang disebabkan oleh karena kegagalan system pernapasan dalam membuang karbondioksida dari cairan tubuh
Asidosis metabolik, merupakan suatu keadaan kehilangan basa atau terjadi penumpukan asam.
Alkalosis respiratorik, merupakan suatu keadaan kehilangan CO2, dari paru-paru yang dapat menimbulkan terjadinya paCO2 arteri ukurang dari 35 mmHg, pH lebih dari 7,45.
Alkalosis metabolik, merupakan suatu keadaan kehilangan ion hydrogen atau penambahan cairan basa pada cairan tubuh denganadanya peningkatan bikarbonat plasma lebih dari 26 mEq/L dan pH arteri lebih dari 7,45.
Faktor yang Memengaruhi Kebutuhan Cairan dan Elektrolit
Kebutuhan cairan elektrolit dalam tubuh dipengaruhi oleh faktor=faktor :
  1. usia. Perbedaan usia menentukan luas permukaan tubuh dan aktivitas organ, sehingga dapat memengaruhi jumlah kebutuhan cairan dan elektrolit.
  2. temperature yang tinggi menyebabkan proses pengeluaran cairan melalui keringat cukup banyak, sehingga tubuh akan banyak kehilangan cairan.
  3. diet. Apabila tubuh kekurangan zat gizi, maka tubuh akan memecah cadangan makanan yang tersimpan dalam tubuh sehingga terjadi penggerakan cairan dari interstisial ke interseluler, yang dapat berpengaruh pada jumlah pemenuhan kebutuhan cairan.
  4. stress dapat memengaruhi pemenuhan kebutuhan cairan dan elektrolit, melalui proses peningkatan produksi ADH karena pada proses ini dapat meningkatkan metabolisme sehingga mengakibatkan terjadinya glikolisis otot yang dapat menimbulkan retensi natrium dan air.
  5. sakit. Pada keadaan sakit terdapat banyak sel yang rusak, sehingga untuk memperbaikinya sel membutuhkan proses pemenuhan cairan yang cukup.

Related Post



Post a Comment