Powered by Blogger.

bidvertiser

KEBUTUHAN ELIMINASI ALVI (BUANG AIR BESAR)

Posted by Ilmu Kebidanan


Sistem yang Berperan dalam Eliminasi Alvi
Sistem tubuh berperan dalam proses eliminasi alvi (buang air besar ) adalah sistem gastrointestinal bawah yang meliputi usus halus dan usus besar.
Proses Buang Air Besar (Defekasi)
Defekasi adalah proses pengosongan usus yang sering disebut buang air besar. Terdapat dua pusat ang menguasai refleks untuk defekasi, yang terletak di medula dan sumsum tulang belakang.
Secara umum, terdapat dua macam terdapat dua macam refleks yang membantu proses defekasi yaitu refleks defekasi intrinsic dan refleks defekasi parasimpatis.
Gangguan / Masalah Eliminasi Alvi
Konstipasi
Konstipasi merupakan keadaan individu yang mengalami atau beresiko tinggi mengalami statis usus besar sehingga mengalami eliminasi yang jarang atau keras, serta tinja yang keluar jadi terlalu kering dank eras.
Tanda Klinis :
  • Adanya fefes yang keras
  • Defekasi kurang dari 3 kali seminggu
  • Menurunnya bising usus
  • Adanya keluhan pada rektum
  • Nyeri saat mengejan dan defekasi
  • Adanya perasaaan masih ada sisa feses
Kemungkinan Penyebab:
  • Defek persarafan, kelemahan pevis, immobilitas karena cedera serebrospinalis, cerebro vascular accident (CVA), dan lain-lain.
  • Pola defekasi yang tidak teratur
  • Nyeri saat defekasi karena hemorrhoid
  • Menurunnya peristaltic karena stress psikologis
  • Penggunaan obat seperti antasida, laksantif, atau anestesi
  • Proses menua (usia lanjut)
Diare
Diare merupakan keadaan individu yang mengalami atau beresiko sering mengalami pengeluaran feses dalam bentuk cair. Diare sering disertai kejang usus, mungkin ada rasa mula dan muntah
Tanda Klinis :
  • Adanya pengeluaran feses cair
  • Frekuensi lebih dari 3 kali sehari
  • Nyeri/kram abdomen
  • Bising usus meningkat
Kemungkinan Penyebab :
  • Malabsorpsi atau inflamasi, proses infeksi
  • Peningkatan peristaltic karena peningkatan metabolisme
  • Efek tindakan pembedahan usus
  • Efek penggunaan obat seperti antasida, laksantif, antibiotic, dan lain-lain
  • Stres psikologis
Inkontinensia Usus
Inkontinesia usus merupakan keadaan individu yang mengalami perubahan kebiasaan dari proses defekasi normal, sehingga mengalami proses pengeluaran feses tidak disadari. Hal ini juga disebut sebagai inkontinensia alvi yang merupakan hilangnya kemampuan otot untuk mengontrol pengeluaran feses dan gas melalui sphincter akibat kerusakan sphincter.
Tanda Klinis :
  • Pengeluaran feses yang tidak dikehendaki
Kemungkinan Penyebab :
  • Gangguan sphincter rectal akibat cedera anus, pembedahan, dan lain-lain
  • Distensi rectum berlebih
  • Kurangnya control sphincter akibat cedera medula spinalis, CVA, dan lain-lain
  • Kerusakan kognitif
Kembung
Kembung merupakan keadaan penuh udara dalam perut karena pengumpulan gas berlebihan dalam lambung atau usus
Hemorroid
Hemorrhoid merupakan keadaan terjadinya pelebaran vena di daerah anus sebagai akibat peningkatan tekanan di daerah anus yang dapat disebabkan karena konstipasi, peregangan saat defekasi dan lain-lain
Fecal Impaction
Fecal impaction merupakann massa feses karena dilipatan rektum yang diakibatkan oleh retensi dan akumulasi materi feses yang berkepanjangan. Penyebab fecal impaction adalah asupan kurang, aktivitas kurang, diet rendah serat, dan kelemahan tonus otot.
Faktor yang Memengaruhi Proses Defekasi
Usia
Setiap tahap perkembangan/usia memiliki kemampuan mengontrol proses defekasi yang berbeda.
Diet
Diet, pola atau jenis makanan yang dikonsumsi dapat memengaruhi proses defekasi. Makanan yang memiliki kandungan serat tinggi dapat membantu proses percepatan defekasi dan jumlah yang dikonsumsipun dapat memengaruhinya
Asupan cairan
Pemasukana cairan yang kurang dalam tubuh membuat defekasi menjadi keras. Oleh karena itu, proses absopsi air yang kurang menyebabkan kesulitan proses defekasi.
Aktivitas
Aktivitas dapat memengaruhi proses defekasi karena melalui aktivitas tonus otot abdomen, pelvis, dan diafragma dapat membantu kelancaran proses defekasi
Pengobatan
Pengobatan juga dapat memengaruhinya proses defekasi, seperti penggunaan laksantif, atau antasida yang terlalu sering.
Gaya hidup
Kebiasaan atau gaya hidup dapat memengaruhi proses defekasi. Hal ini dapat terlihat pada seseorang yang memiliki gaya hidup sehat/ kebiasaan melakukan buang air besar di tempat yang bersih atau toilet, etika seseorang tersebut buang air besar di tempat terbuka atau tempat kotor, maka akan mengalami kesulitan dalam proses defekasi.
Penyakit
Beberapa penyakit dapat memengaruhi proses defekasi, biasanya penyakit-penyakit tersebut berhubungan langsung dengan system pencernaan, seperti gastroenteristis atau penyakit infeksi lainnya.
Nyeri
Adanya nyeri dapat memengaruhi kemampuan / keinginan untuk defekasi seperti nyeri pada kasus hemorrhoid atau episiotomi
Kerusakan sensoris dan motoris
Kerusakan pada system sensoris dan motoris dapat memengaruhi proses defekasi karena dapat menimbulkan proses penurunan stimulasi sensoris dalam melakukan defekasi.

Related Post



Post a Comment