Powered by Blogger.

bidvertiser

Tindakan Mengatasi Masalah Eliminasi Alvi (Buang Air Besar)

Posted by Ilmu Kebidanan


Menyiapkan Feses untuk Bahan Pemeriksaan
Menyiapkan feses untuk bahan pemeriksaan merupakan tindakan yang dilakukan untuk mengambil feses sebagai bahan pemeriksaan. Pemeriksaan tersebut yaitu pemeriksaan lengkap dan pemeriksaan kultur (pembiakan)
  • Pemeriksaan feses lengkap merupakan pemeriksaan feses yang terdiri atas pemeriksaan warna, bau, konsistensi, lendir, darah dan lain-lain
  • Pemeriksaan feses kultur merupakan pemeriksaan feses melalui biakan dengan cara toucher (lihat prosedur pengambilan feses melalui tangan)
Persiapan Alat danBahan :
  • Tempat penampung atau botol penampung beserta tutup
  • Etiket khusus
  • Dua batang lidi kapas sebagai alat untuk mengambil feses
Prosedur Kerja :
  • Cuci tangan
  • Jelaskan pada pasien mengenai prosedur yang akan dilakukan
  • Anjurkan untuk buang air besar lalu ambil fases melalui lidi kapas yang telah dikeluarkan. Setelah selesai, anjurkan untuk membersihkan daerah sekitar anus.
  • Asupan bahan pemerikasaan kedalam botol yang telah disediakan
  • Catat nama pasien dan tanggal pengambilan bahan pemeriksaan
  • Cuci tangan
Membantu Pasien Buang Air Besar dengan Pispot
Membantu pasien buang air besar dengan pispot di tempat tidur merupakan tindakan pada pasien yang tidak mempu buang air besar secara sendiri di kamar kecil. Tujuannya untuk memenuhi kebutuhan eliminasi alvi.
Persiapan Alat dan Bahan :
  • Alas/ perlak
  • Pispot
  • Air bersih
  • Tisu
  • Sampiran apabila tempat pasien di bangsal umum
  • Sarung tangan
Prosedur Kerja :
  • Cuci tangan
  • Jelaskan pada pasien mengenai prosedur yang akan dilakukan
  • Pasang sampiran kalau di bangsal umum
  • Gunakan sarung tangan
  • Pasang pengalas di bawah glutea
  • Tempatkan pispot di antara pengalas tepat dibawah glutea dengan posisi bagian lubang pispot tepat dibawah rektum
  • Setelah pispot tepat dibawah glutea, tanyakan pada pasien apakan sudah nyaman atau belum. Kalau belum, atur sesuai dengan kebutuhan
  • Anjurkan pasien untuk buang air besar pada pispot yang telah disediakan
  • Setelah selesai, siram dengan air bersih, kemudian keringkan dengan tisu
  • Catat tanggal, jam defekasi, dan karakteristiknya
  • Cuci tangan
Memberikan Huknah Rendah
Memberikan huknah rendah merupakan tindakan memasukkan cairan hangat kedalam kolon desenden dengan kanula rekti mealui anus. Tindakan tersebut bertujuan untuk mengosongkan usus pada proses pra bedah agar dapat mencegah terjadinya obstruksi makanan sebagai dampak dari pascaoperasi dan merangsang buang air besar bagi pasien yang mengalami kesulitan buang air besar.
Persiapan Alat dan Bahan :
  • Pengalas
  • Irigator lengkap dengan kanula rekti
  • Cairan hangat ± 700-1000 ml dengan suhu 40,5-43º C pada orang dewasa
  • Bengkok
  • Jelly
  • Pispot
  • Sampiran
  • Sarung tangan
  • Tisu
Prosedur Kerja :
  • Cuci tangan
  • Jelaskan pada pasien mengenai prosedur yang akan dilakukan
  • Atur ruangan dengan meletakakn sampiran apabila di bangsal umum atau menutup pinti apabila di ruang sendiri
  • Atur posisi sim miring ke kiri pada pasien
  • Pasang pengalas di bawah glutea
  • Irigator diisi cairan hangat sesuai dengan suhu badan (40,5-43º C) dan hubungakan dengan kanula rekti. Kemudian cek aliran dengan membuka kanula dan keluarkan air ke bengkok serta berikan jelly pada ujung kanula.
  • Gunakan sarung tangan dan asupan kanula kira-kita 15 cm ke dalam rektum kea rah kolon desenden sambil pasien diminta untuk bernapas panjang dan memegang irigator setinggi 50 cm dari tempat tidur. Buka klemnya dan air dialirkan sampai pasien menunjukkan keinginan untuk buang air besar.
  • Anjurkan pasien untuk menahan sebentar bila mau buang air besar dan pasang pispot atau anjurkan ke toile. Jika pasien tidak mampu mobilisasi jalan, bersihkan daerah di sekitar rektum hingga bersih.
  • Cuci tangan
  • Catat jumlah feses yang keluar, warna, konsistenti, dan respon pasien
Memberikan Huknah yang Tinggi
Memberikan huknah tinggi merupakan tindakan memasukkan cairan hangatkedalam kolon asenden dengan kanula usus. Hal tersebut dilakukan untuk pengosongan usus pada pasien pra bedah atau untuk prosedur diagnosik
Persiapan Alat dan Bahan :
  • Pengalas
  • Irigator lengkap dengan kanula usus
  • Cairan hangat
  • Bengkok
  • Jelly
  • Pispot
  • Sampiran
  • Sarung tangan
  • Tisu
Prosedur Kerja :
  • Cuci tangan
  • Jelaskan pada pasien mengenai prosedur yang akan dilakukan
  • Atur ruangan dengan meletakakn sampiran apabila di bangsal umum atau menutup pinti apabila di ruang sendiri
  • Atur posisi sim miring ke kanan pada pasien
  • Gunakan sarung tangan
  • Irigator diisi cairan hangat sesuai dengan suhu badan (40,5-43º C) dan hubungkan dengan kanula usus. Kemudian cek aliran dengan membuka kanula dan keluarkan air ke bengkok serta berikan jelly pada ujung kanula.
  • Masukkan kanula kedalam rektum kea rah kolon asenden kira-kita 15-20  cm sambil pasien diminta untuk bernapas panjang dan memegang irigator setinggi 30 cm dari tempat tidur. Buka klem sehingga air mengalir  pada rektum sampai pasien menunjukkan keinginan untuk buang air besar.
  • Anjurkan pasien untuk menahan sebentar bila mau buang air besar dan pasang pispot atau anjurkan ke toilet. Jika pasien tidak mampu mobilisasi jalan, bersihkan daerah di sekitar rektum hingga bersih.
  • Buka sarung tangan, catat jumlah feses yang keluar, warna, konsistenti, dan respon pasien
  • Cuci tangan
Memberikan Gliserin
Memberikan gliserin merupakan tindakan memasukkan cairan gliserin kedalam poros usus dengan spuit gliserin. Hal ini dilakukan untuk merangsang peristaltik usu, sehingga pasien dapat buang air besar (khususnya pada orang yang mengalami sembelit). Selain itu, tindakan ini juga dapat digunakan untuk persiapan operasi.
Persiapan Alat dan Bahan :
  • Spuit gliserin
  • Gliserin dalam tempatnya
  • Bengkok
  • Pengalas
  • Sampiran
  • Sarung tangan
  • Tisu
Prosedur Kerja :
  • Cuci tangan
  • Jelaskan pada pasien mengenai prosedur yang akan dilakukan
  • Atur ruangan. Apabila pasien sendiri, maka tutup pinti, dan bila pasien di ruang bangsal, maka gunakan sampiran.
  • Atur posisi pasien (miringkan ke kiri), dan berikan pengalas di bawah glutea serta buka pakaian bagian bawah pasien
  • Gunakan sarung tangan, kemudian spuit diisi gliserin ± 10-20 cc dan cek kehangatan cairan gliserin.
  • Masukkan gliserin perlahan-lahan ke dalam anus dengan tangan kiri mendorong peregangan daerah rektum, sedngkan tangan kanan memasukkan spuit ke dalam anus sampai pangkal kanula dengan ujung spuit diarahkan ke depan. Anjurkan pasien napas dalam.
  • Setelah selesai, cabut dan masukkan ke dalambengkok. Anjurkan oasien untuk menahan sebentar rasa ingin defekasi dan pasang pispot. Apabila pasien tidak mampu ke toilet, bersihkan dengan air hingga bersih lalu keringkan dengan tisu.
  • Pasang pispot atau anjurkan ke toilet
  • Buka sarung tangan, catat jumlah feses yang keluar, warna, konsistenti, dan respon pasien
  • Cuci tangan

Related Post



Post a Comment