Powered by Blogger.

bidvertiser

MASALAH SUBSTANSI YANG KONTRADIKTIF ANTARA SAHIH BUKHARI& MUSLIM DENGAN SAHIH MUSLIM

Posted by Ilmu Kebidanan



"Dari Abi Abd. Rahman Abdillah bin Mas'ud ra. berkata: Rasulullah SAW menceritakan kepada kami, sesungguhnya seseorang dari kamu kejadiannya dikumpulkan di dalam perut ibunya selama empat puluh hari berupa nutfah, kemudian menjadi alaqah seperti itu (misla zaliq) kemudian menjadi mudghah seperti itu (misla zaliq), kemudian Malaikat dikirimkan kepadanya. Lalu meniupkan ruh ke dalamnya dan diperintahkan untuk melakukan empat kalimat, yaitu mencatat rizkinya, amal perbuatannya, dia celaka atau bahagia. Demi Allah yang tidak ada Tuhan selainnya, sesungguhnya seseorang dari kamu akan melakukan amal penghuni surga, sehingga tidak ada antara dia dan dia (surga) melainkan satu zira' (hasta) maka yang menang apa yang tercatat, sehingga dia berbuat perbuatan penghuni neraka, kemudian dia masuk ke dalamnya (neraka). Dan sesungguhnya seseorang dari kamu akan berbuat perbuatan penghuni neraka, sehingga tidak ada antara dia dan dia (neraka) melainkan satu zira (hasta), maka yang menang apa yang tercatat, sehingga dia melakukan amal penghuni surga, kemudian dia masuk ke dalamnya (surga)". (H.R. Al-Bukhari dan Muslim).

          SAHIH MUSLIM LEBIH RELEVAN DENGAN IPTEK KEDOKTERAN, SEHINGGA LEBIH LAYAK DIJADIKAN LANDASAN HUKUM YANG SANGAT KUAT, DIMANA PADA 42 HARI KEHAMILAN, TELAH TERBENTUK MUKA, TUNAS MATA, TUNAS TELINGA, TUNAS ANGGOTA ATAS DAN BAWAH
           SAHIH BUKHARI-MUSLIM SEBENARNYA SECARA SUBSTANSI TIDAK BERTENTANGAN DENGAN HADIS MUSLIMà KERICUHAN TERJADI WAKTU MENTERJEMAHKAN KATA: misla zaliq = 40 hari juga à pada hal mestinya : seperti itu juga à ini dapat terkait dengan waktu tapi bisa juga prosesnya
           misla zaliq ADALAH PROSES BUKAN WAKTU
KESIMPULAN
  1. SECARA UMUM DAN KESELURUHAN, HUKUM ASAL ABORSI ADALAH HARAM. KECUALI ADA ALASAN-ALASAN TERTENTU YG DIBENARKAN OLEH SYARIAH.
    ABORSI YG DIBOLEHKAN DLM HUKUM ISLAM, MESKIPUN HUKUMNYA MAKRUH ADALAH ABORSI YG DILAKUKAN:
    a.        Maksimal kehamilan mencapai 40 hari
    b. Perempuan yg hamil menderita sakit fisik   berat spt. Kanker stadium lanjut, TBC dgn           caverna dll.
    c. Perempuan yg hamil dan atau suaminya     menderita sakit jiwa berat yg sulit           disembuhkan spt. skizofren yg secara             genetik dpt diturunkan kpd. janinnya
                d. Janin yg dikandung secara medis terdeteksi
               menderita cacad genetik yg sulit disembuh-
               kan
                e.  Perempuan yg hamil akibat perkosaan
                f.   Perempuan yg hamil karena incest
                g.  Dan alasan-alasan lain yg dibenarkan seca-
               ra syar’i
2.   DALAM KEADAAN DIMANA KEHAMILAN              MENGANCAM NYAWA SIIBU, MAKA HUKUM    ABORSI MENJADI WAJIB DAN TIDAK       TERIKAT DGN USIA KEHAMILAN
3.  KEPUTUSAN DILAKUKANNYA ABORSI HARUS     DITETAPKAN OLEH SEBUAH TIM YG TERDIRI        ATAS: MINIMAL SEORANG DOKTER,    SEORANG WAKIL KELUARGA DAN SEORANG      ULAMA
4. PELAKSANAAN ABORSI HARUS DILAKUKAN        OLEH DOKTER DAN ATAU TENAGA           KESEHATAN TERLATIH UTK ABORSI TSB. YG       PELAKSANAANNYA DILAKUKAN DIFASILITAS      KESEHATAN YG DITETAPKAN DAN DITUNJUK                 OLEH PEMERINTAH
5. ABORSI YG DILAKUKAN TERHADAP          KEHAMILAN YG DIAKIBATKAN OLEH ZINA            HUKUMNYA HARAM
FATWA MAJLIS ULAMA INDONESIA
NO. 4 TAHUN 2005
Menimbang: dst
Mengingat: dst
Qaidah fiqih: dst
Memperhatikan: dst
MEMUTUSKAN
Menetapkan: FATWA TENTANG ABORSI
Pertama: Ketentuan umum
  1. Darurat adalah suatu keadaan dimana seseorang apabila tidak melakukan sesuatu yg diharamkan maka ia akan mati atau hampir mati
  2. Hajat adalah sesuatu keadaan dimana seseorang apabila tidak melakukan sesuatu yang diharamkan maka ia akan mengalami kesulitan besar
Kedua: ketentuan hukum
  1. Aborsi haram hukumnya sejak terjadinya implantasi blastosis pada dinding rahim ibu (nidasi)
  2. Aborsi boleh dilakukan krn adanya uzur, baik yg bersifat darurat ataupun hajat.
    a. Keadaan darurat yg berkaitan dgn kehamilan
        yg membolehkan aborsi adalah:
        1. Perempuan hamil menderita sakit fisik berat
            spt. Kanker stadium lanjut, TBC dgn caverna
            dan penyakit-penyakit fisik lainnya yg harus
            ditetapkan oleh Tim Dokter
        2. Dlm keadaan dimana kehamilan mengancam
            nyawa siibu
2. b. Keadaan hajat yg berkaitan dgn kehamilan yang
        dpt membolehkan aborsi adalah:
         1. Janin yg dikandung dideteksi menderita cacad
             genetik yg kalau lahir kelak sulit disembuhkan
         2. Kehamilan akibat perkosaan yg ditetapkan
             oleh Tim yg berwenang yg didalamnya terda
             pat al. keluarga korban, dokter dan ulama
    c. Kebolehan aborsi sebagaimana dimaksud huruf b
        harus dilakukan sebelum janin berusia 40 hari
3. Aborsi haram hukumnya dilakukan pd kehamilan
    yg terjadi akibat zina
                                               Jakarta, 21 Mei 2005
MAJLIS ULAMA INDONESIA


Related Post



Post a Comment